CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Aseriquays

Foto saya
-computer said- Hello! there's one messages! : ( a girl sound ) " hi! diah's here. thx for visit my blog ya! i'm thirteen and contact me at : ddrr.dee@hotmail.com so avaroku_ddrr@yahoo.com. oyea, hope you enjoy yaa and i'm very thanked if you give some comment " -computer said- leave messages for reply. thankyou

my zodiak

Oktober 24, 2008

HUKUM MENGQADHA ENAM HARI PUASA SYAWAL

OlehSyaikh Abdul Aziz bin BaazPertanyaanSyaikh Abdul Aziz bin Baaz ditanya : Seorang wanita sudah terbiasamenjalankan puasa enam hari di bulan Syawal setiap tahun, pada suatu tahun ia mengalami nifas karena melahirkan pada permulaan Ramadhan dan belum mendapat kesucian dari nifasnya itu kecuali setelah habisnya bulan Ramadhan, setelah mendapat kesucian ia mengqadha puasa Ramadhan. Apakah diharuskan baginya untuk mengqadha puasa Syawal yang enam hari itu setelah mengqadha puasa Ramadhan walau puasa Syawal itu dikerjakan bukan pada bulan Syawal ?Ataukah puasa Syawal itu tidak harus diqadha kecuali mengqadha puasaRamadhan saja dan apakah puasa enam hari Syawal diharuskan terus menerus atau tidak ?JawabanPuasa enam hari di bulan Syawal, sunat hukumnya dan bukan wajib berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam."Artinya : Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan kemudian disusul dengan puasa enam hari di bulan Syawal maka puasanya itu bagaikan puasa sepanjang tahun" [Dikeluarkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya]Hadits ini menunjukkan bahwa puasa enam hari itu boleh dilakukan secaraberurutan ataupun tidak berurutan, karena ungkapan hadits itu bersifatmutlak, akan tetapi bersegera melaksanakan puasa enam hari itu adalah lebih utama berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala."Artinya : ..Dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Rabbku, agar supaya Engkauridha (kepadaku)" [Thaha : 84]Juga berdasarakan dalil-dalil dari Al-Kitab dan As-Sunnah yang menunjukkan keutamaan bersegera dan berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Tidak diwajibkan untuk melaksanakan puasa Syawal secara terus menerus akan tetapi hal itu adalah lebih utama berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Artinya : Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus menerusdikerjakan walaupun sedikit"Tidak disyari'atkan untuk mengqadha puasa Syawal setelah habis bulan Syawal, karena puasa tersebut adalah puasa sunnat, baik puasa itu terlewat dengan atau tanpa udzur.MENGQADHA ENAM HARI PUASA RAMADHAN DI BULAN SYAWAL, APAKAH MENDAPAT PAHALAPUASA SYAWAL ENAM HARIOlehSyaikh Abdullah bin JibrinPertanyaanSyaikh Abduillah bin Jibrin ditanya : Jika seorang wanita berpuasa enam hari di bulan Syawal untuk mengqadha puasa Ramadhan, apakah ia mendapat pahala puasa enam hari Syawal ?JawabanDisebutkan dalam riwayat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliaubersabda :"Artinya : Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan kemudian diikutidengan puasa enam hari bulan Syawal maka seakan-akan ia berpuasa setahun"Hadits ini menunjukkan bahwa diwajibkannya menyempurnakan puasa Ramadhan yang merupakan puasa wajib kemudian ditambah dengan puasa enam hari di bulan Syawal yang merupakan puasa sunnah untuk mendapatkan pahala puasa setahun. Dalam hadits lain disebutkan."Artinya : Puasa Ramadhan sama dengan sepuluh bulan dan puasa enam hari di bulan Syawal sama dengan dua bulan"Yang berarti bahwa satu kebaikan mendapat sepuluh kebaikan, maka berdasarkan hadits ini barangsiapa yang tidak menyempurnakan puasa Ramadhan dikarenakan sakit, atau karena perjalanan atau karena haidh, atau karena nifas maka hendaknya ia menyempurnakan puasa Ramadhan itu dengan mendahulukan qadhanya dari pada puasa sunnat, termasuk puasa enam hari Syawal atau puasa sunat lainnya. Jika telah menyempurnakan qadha puasa Ramadhan, baru disyariatkan untuk melaksanakan puasa enam hari Syawal agar bisa mendapatkan pahala atau kebaikan yang dimaksud. Dengan demikian puasa qadha yang ia lakukan itu tidak bersetatus sebagai puasa sunnat Syawal.

0 komenss:

MESSAGES